Inisiatif ini menandai pengakuan resmi barongsai sebagai bagian integral dari lanskap olahraga di Kuningan, dengan harapan dapat memperkaya khazanah olahraga tradisional dan membuka peluang baru bagi atlet daerah.
Barongsai Menuju Kancah Prestasi Olahraga
Pelantikan FOBI Kuningan bukan sekadar seremoni organisasi, melainkan sebuah strategi vital untuk memperluas inklusivitas dalam dunia olahraga. Keberadaan FOBI diharapkan mampu memberikan warna baru di samping cabang-cabang olahraga konvensional yang sudah ada. Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menekankan keunggulan barongsai yang memadukan aspek fisik, keindahan gerak, ketajaman konsentrasi, dan esensi kerja sama tim.
Menurut Bupati, nilai-nilai ini sangat esensial dalam membentuk karakter generasi muda yang disiplin, tangguh, serta memiliki apresiasi tinggi terhadap keberagaman. "Barongsai adalah contoh nyata bagaimana olahraga bisa menjadi sarana pemersatu. Ini adalah warisan yang tidak terbatas pada satu kelompok saja, melainkan milik seluruh masyarakat Kuningan," ujar Bupati.
Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Kuningan mendorong FOBI untuk tidak hanya fokus pada aspek kompetisi dan kejuaraan, namun juga berperan aktif dalam bidang edukasi, pembinaan atlet usia dini, serta penguatan identitas budaya daerah. "Kolaborasi dengan institusi pendidikan dan komunitas seni lokal menjadi salah satu fokus utama yang kami harapkan dapat segera terwujud," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua FOBI Kabupaten Kuningan, Arief Komara, menyatakan komitmen kuat untuk membangun fondasi organisasi yang kokoh. Hal ini akan diwujudkan melalui tata kelola kelembagaan yang profesional, penerapan standar pembinaan yang jelas, serta pengembangan kualitas sumber daya manusia yang berdedikasi pada olahraga barongsai. "Kami bertekad untuk membesarkan barongsai dari lingkungan akar rumput, dimulai dari anak-anak dan remaja Kuningan. Tujuannya, agar ke depan mereka tidak hanya mampu tampil memukau, tetapi juga meraih prestasi gemilang," ungkap Arief Komara.
Sumber : rri.co.id