Integreted Deterrence Versi Prabowo dalam Pusaran Maritim


                                                                      

  Oleh : Akmal Rifky
Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik Universitas Siliwangi

HARIANJABAR.ID -  Integreted Deterrence merupakan strategi yang  menyelaraskan kekuatan militer, diplomasi, intelijen, dan ekonomi. Tujuannya adalah untuk mencegah timbulnya ancaman dan masalah, atau setidaknya menghalanginya sejak dini. Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, dengan wilayah laut yang luas dan rentan terhadap berbagai ancaman mulai dari isu kedaulatan hingga perompakan dan penangkapan ikan. 

Dalam pelaksanaan strategi ini, Prabowo memainkan peran penting yang secara konsisten mendorong agar strategi ini menjadi dasar utama dalam strategi pertahanan Indonesia. Sebagai tokoh yang memiliki pengaruh kuat dalam isu keamanan maritim, Prabowo berupaya keras agar TNI Angkatan Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta kementerian terkait lainnya dapat menjalin kerja sama yang erat. Harapannya adalah agar posisi Indonesia di laut semakin kokoh dan stabilitas kawasan dapat terjaga dengan baik.

Gagasan integreted deterrence versi Prabowo adalah strategi jitu untuk memperkuat strategi pertahanan nasional. Prabowo berpandangan, kemampuan untuk menahan ancaman tidak semata-mata bergantung pada kekuatan militer yang unggul. Agar efektif, pertahanan justru harus berjalan selaras dengan diplomasi dan kekuatan ekonomi. Strategi ini mengutamakan hubngan kerja sama antara sektor militer, diplomasi, dan ekonomi. Dengan tujuan untuk membentuk kekuatan yang tangguh, cerdas, dan mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan global yang pesat. Fokus utamanya adalah pada penguatan pertahanan laut Indonesia, mengingat status negara kepulauan dengan wilayah laut yang sangat luas.

Dengan strategi ini, Prabowo berharap Indonesia dapat menghadapi berbagai ancaman yang kompleks secara lebih terstruktur dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan posisinya dalam pergaulan internasional, baik di tingkat regional maupun global. Pemikiran Alfred Thayer Mahan tetap menjadi landasan kritis dalam memahami dinamika kekuatan laut saat ini. Hal ini tidak hanya relevan untuk studi sejarah militer, tetapi juga sangat bermanfaat bagi Indonesia dalam merumuskan kebijakan pertahanan dan keamanan maritimnya. 

Konsep Integrated Deterrence Prabowo yang berfokus pada kekuatan laut yang terintegrasi, mempertegas bahwa laut memang merupakan faktor utama dalam menjaga pertahanan negara dan memperkokoh posisi Indonesia di kawasan regional dan global. Dengan demikian, konsep ini menjadi dasar yang kuat dalam menghadapi perubahan dinamika politik dunia dan ancaman-ancaman baru di wilayah maritim.

Upaya Prabowo untuk memperkuat strategi kelautan merupakan komitmen pemerintah dalam menghadapi berbagai ancaman di perairan Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, menjaga kedaulatan laut menjadi prioritas utama yang harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Prabowo menggarisbawahi pentingnya peningkatan kekuatan Angkatan Laut, tidak hanya dari segi penambahan armada kapal, tetapi juga melalui perbaikan kualitas alutsista dan modernisasi teknologi pertahanan laut. Hal ini krusial untuk membangun pertahanan yang kokoh terhadap berbagai tantangan, baik yang berkaitan dengan keamanan maupun ekonomi. Kolaborasi antarlembaga pemerintah sangatlah penting demi keberhasilan strategi ini. 

Kerjasama yang kuat antara Angkatan Laut, Badan Keamanan Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kepolisian, serta instansi terkait lainnya akan memastikan pengamanan laut berjalan lebih efisien dan efektif. Prabowo mendorong agar seluruh pihak senantiasa siaga dan bekerja sama, mulai dari pelaksanaan patroli rutin hingga kesiapan menghadapi berbagai potensi ancaman di laut. Keterlibatan pemerintah daerah, aparat keamanan setempat, dan masyarakat pesisir sebagai garda terdepan penjaga laut juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Menjaga kedaulatan laut negara merupakan amanat yang membutuhkan kerja sama erat dan dipandang sebagai tanggung jawab kolektif, bukan semata-mata tugas militer.

Kebijakan kelautan yang diusung Prabowo dirancang untuk mencakup berbagai aspek. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan pertahanan, tetapi juga terintegrasi dengan rencana pembangunan negara secara keseluruhan. Jika kita mampu memanfaatkan kekayaan laut secara bijak dan berkelanjutan, sekaligus menjaga keamanan laut, maka negara akan menjadi lebih kuat. Ekonomi pun akan terjamin, dan posisi tawar Indonesia di kancah internasional, khususnya di kawasan, akan meningkat. Agar Indonesia benar-benar berdaulat di laut dan berperan sebagai penjaga ketertiban dunia maritim, kebijakan ini perlu dilaksanakan secara konsisten. 

Konsep integrated deterrence dalam strategi pertahanan memiliki dampak besar terhadap keamanan nasional, terutama mengingat luasnya wilayah laut Indonesia. Pencegahan ini penting untuk meminimalkan potensi konflik, karena mengintegrasikan kekuatan militer, diplomasi, ekonomi, dan intelijen secara efektif. Dengan strategi ini, Indonesia dapat senantiasa siap siaga, tidak hanya untuk merespons tetapi juga untuk bertindak proaktif. Dengan demikian, jika ada pihak yang mencoba mengganggu atau melakukan provokasi di perairan kita, Indonesia akan mampu menanganinya secara dini.

Upaya pencegahan yang menyeluruh sangat penting untuk menjaga keamanan di wilayah-wilayah strategis seperti Laut Natuna, Selat Malaka, dan Laut Cina Selatan. Melalui sikap yang tegas dan partisipasi aktif dalam kerja sama strategis, Indonesia tidak hanya mengamankan kedaulatannya, tetapi juga memperkuat posisinya di kancah internasional. Kondisi yang stabil ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi, kelancaran jalur pelayaran, serta pelestarian sumber daya alam yang vital bagi kemajuan bangsa. Dalam upaya pencegahan ini, kerja sama internasional dan diplomasi yang berfokus pada isu kelautan memegang peranan kunci. 

Dengan menjalin kemitraan yang solid bersama negara-negara sahabat dan organisasi internasional yang memiliki visi serupa, Indonesia dapat memperoleh dukungan politik dan militer yang esensial untuk memperkuat sistem pertahanannya. Lebih dari itu, diplomasi maritim yang proaktif tidak hanya meningkatkan kolaborasi di bidang keamanan, tetapi juga membuka ruang dialog  yang terstruktur untuk menyelesaikan berbagai persoalan maritim secara damai, tanpa perlu mengedepankan gejolak konflik. Oleh karena itu, strategi ini lebih dari sekadar mengandalkan kekuatan militer semata. Ini adalah strategi holistik yang memadukan berbagai unsur kekuatan demi menjamin keamanan negara dan menjaga stabilitas kawasan.

Menyusun strategi pertahanan yang menyeluruh dan terintegrasi memang merupakan tugas yang rumit dan memerlukan perhatian cermat terhadap berbagai tantangan serta kritik yang ada. Menyatukan kekuatan militer, diplomasi, dan aspek keamanan dalam satu kerangka kerja yang menyatu bukanlah hal yang mudah. Kerja sama antarlembaga yang penting bagi strategi ini kerap terhambat oleh birokrasi, perbedaan visi, dan pemahaman tujuan yang tidak seragam. Hal ini pada akhirnya dapat mengurangi efektivitas implementasi strategi tersebut. Penting pula untuk menerima masukan dari beragam pemangku kepentingan. Muncul pertanyaan terkait alokasi anggaran, khususnya mengenai keseimbangan antara pengadaan teknologi mutakhir dan pengembangan sumber daya manusia.

Keterbatasan tenaga ahli yang kompeten serta lambatnya transfer teknologi berpotensi memperlambat kemajuan strategi ini, menimbulkan keraguan akan keberlanjutan dan kemandiriannya di masa depan. Dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengadopsi strategi integreted detrrence untuk mengejar ketertinggalan. Singapura, Jepang, dan Australia telah lama memiliki sistem pertahanan terintegrasi yang didukung oleh teknologi canggih dan personel terlatih. Mereka juga mendapat manfaat dari kerja sama antarnegara yang kuat, yang memperkuat pertahanan mereka dan kesiapan menghadapi ancaman di masa depan. 

Oleh karena itu, Indonesia perlu mengambil strategi yang cerdas. Alih-alih sekadar meniru, penting untuk menyesuaikan strategi ini dengan kemamouan dan kondisi negara agar pencapaiannya optimal.Untuk meningkatkan efektivitas sinergi antara pertahanan dan diplomasi maritim, diperlukan strategi gabungan yang dikenal sebagai integrated deterrence. Konsep yang digagas oleh Prabowo ini menawarkan strategi yang berbeda dari metode lama yang hanya menekankan kekuatan militer. 

Kini, diplomasi proaktif dan kolaborasi antarberbagai pihak menjadi elemen kunci. Dengan mengintegrasikan kekuatan pertahanan dan diplomasi, Indonesia dapat memperkuat perlindungan wilayah lautnya, sekaligus meningkatkan posisinya di panggung internasional, baik di tingkat regional maupun global. Hal ini krusial untuk menjaga keamanan dan stabilitas laut, yang pada gilirannya akan mendukung pembangunan nasional dan perdamaian di kawasan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال