Dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kepala Negara bertolak pada pukul 07.55 WIB, menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar. Setibanya di Aceh, Presiden diagendakan meninjau berbagai titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir, sekaligus menerima laporan terkini dari pemerintah daerah serta instansi terkait. Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh merupakan prioritas utama secara nasional, dengan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.
Sebelumnya, pada Jumat (5/12/2025), Presiden telah menyampaikan bahwa musibah yang terjadi di sejumlah wilayah tanah air merupakan penderitaan dan tantangan bersama sebagai satu bangsa. Presiden Prabowo juga menegaskan di tengah berbagai cobaan dan bencana, Indonesia tetap menunjukkan keteguhan sebagai negara yang besar dan kuat, memiliki kemampuan untuk bertahan, bangkit, serta mengatasi setiap ujian yang dihadapi secara gotong royong.
Merespons situasi darurat ini, Presiden Prabowo menyatakan, "Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah. Kita sudah buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah tanah air kita. Tapi alat-alat negara segera hadir." Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan respons sigap terhadap kondisi bencana.
Fokus pada Koordinasi dan Pemulihan Infrastruktur
Kehadiran Presiden di lokasi bencana diharapkan mampu memperkuat koordinasi di lapangan dan memastikan seluruh upaya penanganan berjalan secara efektif, cepat, dan terkoordinasi. Pemerintah terus berupaya keras untuk menjamin keselamatan warga serta mempercepat pemulihan infrastruktur penting di wilayah yang terdampak. Hal ini mencakup perbaikan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya yang krusial bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dalam perjalanan menuju wilayah terdampak bencana, Presiden Prabowo didampingi oleh beberapa pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo. Keberadaan mereka menunjukkan keseriusan dan koordinasi lintas kementerian dalam penanganan bencana ini.
