Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandung, Pemprov Jabar Salurkan Bantuan




HARIANJABAR.ID -  
Pemerintah Provinsi Jawa Barat  merespons dampak banjir yang melanda Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, pada Sabtu lalu. Upaya peninjauan dan penyaluran bantuan darurat dilakukan secara sigap untuk meringankan beban sekitar 13 ribu jiwa warga yang terdampak.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Jabar, Akhmad Taufiqurrahman, menjelaskan bahwa tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk Biro Adpim, Biro Umum, BPBD, DP3AKB, dan Baznas Jabar, langsung diterjunkan ke lokasi. 

"Kami diperintahkan oleh Pak Gubernur meninjau tiga titik, yaitu Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Total warga terdampak kurang lebih 13 ribu orang," ujar Akhmad di Bandung.

Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan dasar yang vital, berasal dari berbagai sumber. Selain dari Baznas, BPBD, dan DP3AKB, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga turut menyumbangkan dukungan langsung. "Pak Gubernur juga memberikan sekitar 1.000 bungkus nasi Padang yang langsung kami distribusikan kepada masyarakat," tambah Akhmad.

Meski bantuan darurat terus mengalir, masyarakat di wilayah terdampak memiliki harapan besar akan solusi jangka panjang. Mengingat area tersebut merupakan titik rendah yang rentan banjir, diperlukan intervensi struktural yang lebih komprehensif. Harapan utama adalah normalisasi sungai serta penambahan embung retensi.

"Harapan masyarakat adalah normalisasi sungai serta penambahan embung retensi. Pak Wakil Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Bandung membutuhkan sekitar 14 embung retensi tambahan," ujar Akhmad.

Sementara itu, mengenai evakuasi, masih ada warga yang memilih bertahan di rumah mereka untuk menjaga barang-barang. Namun, pemerintah terus mengimbau agar mereka bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman dan terjamin kebutuhannya.

Analis Kebencanaan Ahli Madya BPBD Jabar, Usep Supdana, menegaskan bahwa timnya telah siaga sejak dini hari untuk memberikan pertolongan. "Sejak pukul satu malam, BPBD sudah bergerak melakukan evakuasi dan pertolongan, khususnya bagi ibu menyusui, lansia, dan anak-anak," jelas Usep.

Menanggapi laporan viral tentang ibu hamil yang menolak evakuasi, Usep menambahkan, "Mereka sudah kami datangi, namun menolak dievakuasi sementara karena merasa aman di lantai dua rumahnya. Jika situasi berubah, kami akan segera mengevakuasi." BPBD Jabar terus memantau kondisi dan siap bertindak demi keselamatan seluruh warga terdampak.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال