MaiA, yang merupakan kurator digital inovatif, kini dapat diakses melalui situs resmi indonesia.travel. Platform ini dirancang untuk mempermudah wisatawan dalam mencari inspirasi liburan, menyusun rute perjalanan secara instan, serta menerima rekomendasi destinasi yang dipersonalisasi. Fitur-fitur utamanya mencakup itinerari otomatis, peta interaktif, dan dukungan informasi multibahasa, menawarkan kemudahan akses dan perencanaan yang komprehensif.
Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa peluncuran MaiA merupakan respons adaptif terhadap perubahan signifikan perilaku wisatawan global. "Peluncuran MaiA adalah komitmen pemerintah untuk menghadirkan ekosistem pariwisata yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan," kata Widiyanti dalam acara peluncuran bertajuk "Transforming Travel Beyond Ordinary Through Intelligence."
Inovasi ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia di pasar pariwisata internasional, sekaligus mendukung pembangunan sektor pariwisata yang tidak hanya kompetitif tetapi juga berkelanjutan dan ramah pengguna. MaiA merefleksikan upaya pemerintah untuk memenuhi tuntutan wisatawan modern yang menginginkan pengalaman perjalanan personal, efisien, dan mudah dijangkau.
MaiA: Indonesia di Garis Depan Adopsi AI Pariwisata Global
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar RI, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa adopsi teknologi kecerdasan buatan ini juga didorong oleh rekomendasi dari badan pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UN Tourism. Pemanfaatan AI diharapkan dapat mempercepat pencarian lokasi "hidden gem" atau destinasi tersembunyi, serta membantu Indonesia mencapai target ambisius 17,60 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2026.
Dengan hadirnya MaiA, Indonesia kini menempatkan diri sebagai salah satu dari hanya enam Organisasi Pariwisata Nasional (National Tourism Organization) di dunia yang telah mengimplementasikan teknologi kecerdasan buatan. Prestasi ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya seperti Swiss, Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Thailand, dalam upaya menghadirkan pengalaman pariwisata yang lebih cerdas dan adaptif terhadap perkembangan teknologi global.
