ITB dan Pemkot Bandung Kolaborasi Tangani Krisis Sampah Kota





HARIANJABAR.ID -  Kota Bandung tengah gencar mencari solusi inovatif untuk persoalan sampahnya yang mendesak, dengan sinergi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui program Innovibes 2025 dan Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) dalam percepatan penanganan limbah. Upaya ini dilakukan seiring dengan status Bandung sebagai bagian dari skema darurat sampah nasional yang membutuhkan tindakan cepat dan terpadu.

Inisiatif Innovibes ITB 2025 menjadi platform utama untuk menggabungkan kecerdasan teknologi dengan partisipasi aktif masyarakat. ITB, yang memiliki peta jalan komprehensif untuk pengembangan teknologi pengolahan sampah, menekankan pentingnya perubahan perilaku dan komitmen bersama seluruh sivitas akademika dalam memilah sampah dari sumbernya.

"Melalui Innovibes ITB 2025 ini, semoga dapat terwujud sinergitas antara teknologi dan manusia. ITB memiliki peta jalan yang jelas dan terus berupaya untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah, namun hal tersebut juga perlu didukung dengan perubahan perilaku dan partisipasi aktif seluruh sivitas akademika. Keberhasilan inisiatif zero waste ini mutlak bergantung pada komitmen bersama untuk memilah sampah mulai dari sumbernya," ungkap Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, MT. P. Hd, Direktur Kawasan Sains Teknologi ITB kepada RRI, Jumat (14/11/2025).

Akselerasi Fasilitas 

Di sisi lain, Pemerintah Kota Bandung tidak tinggal diam. Wali Kota Bandung, M. Farhan, menegaskan bahwa Pemkot saat ini sedang mempercepat pembangunan berbagai fasilitas pengelolaan sampah. Ini mencakup fasilitas berbasis pengelolaan sampah organik maupun yang menggunakan teknologi termal atau insinerator, sebagai respons cepat terhadap kondisi darurat sampah yang dihadapi.

"Kita sedang akselerasi setiap hari supaya penanganan ini betul-betul cepat dan patuh terhadap aturan lingkungan. Alhamdulillah, selama dua hari kemarin saya rapat dengan Kementerian Lingkungan Hidup, karena Bandung termasuk dalam skema darurat sampah nasional," ucapnya di Kawasan Summarecon ITB.

Selain pembangunan fasilitas baru, Pemkot juga tengah merevitalisasi Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Babakan Siliwangi. Lokasi ini akan menjadi uji coba penggunaan teknologi baru yang diharapkan mampu menghilangkan bau sampah yang menumpuk lebih dari dua hari, memberikan solusi konkret terhadap masalah estetika dan kenyamanan lingkungan.

"TPS Babakan Siliwangi sedang kita rapikan lagi. Kita juga sedang coba teknologi baru untuk mengurangi bau sampah yang menumpuk. Mudah-mudahan hasilnya bagus," kata Farhan.

Farhan juga berharap, dalam dua hingga tiga bulan ke depan, fasilitas pengelolaan sampah baru, termasuk empat titik insinerator, dapat segera beroperasi. Meski prosesnya tidak mudah dan memerlukan sertifikasi dari kementerian, Pemkot Bandung telah menyiapkan anggaran melalui APBD Perubahan untuk merealisasikan target tersebut.



Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال