
HARIANJABAR.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) serius memacu pembangunan sistem transportasi terpadu, dengan Gubernur Dedi Mulyadi menargetkan optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati serta reaktivasi jalur kereta api guna meningkatkan konektivitas antarmoda di seluruh wilayah.
Langkah strategis yang diumumkan pada Senin, 13 Oktober 2025, ini diharapkan menciptakan pergerakan masyarakat dan distribusi logistik yang lebih efisien di masa depan.
Komitmen Pemprov Jabar dalam merealisasikan sistem transportasi terpadu ini mencakup pengembangan infrastruktur darat dan udara yang saling melengkapi. Gubernur Dedi Mulyadi menekankan bahwa reaktivasi jalur kereta api dan peningkatan fungsi BIJB Kertajati adalah pilar utama dalam membangun jaringan transportasi yang terintegrasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh moda transportasi di Jawa Barat dapat terhubung secara harmonis, memfasilitasi mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi barang.
“Upaya pengembangan ini diarahkan untuk menciptakan konektivitas antarmoda yang efisien, agar transportasi di Jawa Barat bisa saling terhubung dan mendukung pergerakan masyarakat serta distribusi logistik secara lebih lancar,” ujar Dedi.
Impak Ekonomi dan Peran Vital Bandara Kertajati
Dampak dari percepatan pembangunan ini diproyeksikan sangat signifikan terhadap geliat ekonomi daerah. Sektor-sektor unggulan Jawa Barat, meliputi industri, pertanian, perkebunan, dan pariwisata, diharapkan akan merasakan dorongan positif yang substansial, yang pada gilirannya akan menopang pertumbuhan wilayah secara keseluruhan.
Selain memperkuat jaringan transportasi darat, Pemprov Jabar juga menaruh harapan besar pada Bandara Kertajati di Majalengka. Fasilitas ini ditargetkan bukan hanya sebagai pusat kegiatan penerbangan nasional dan internasional, melainkan juga sebagai hub utama untuk layanan ibadah haji dan umrah.
“Kita juga berharap Bandara Kertajati menjadi pusatnya kegiatan penerbangan haji dan umroh,” tambah Dedi.
Dengan pendekatan terpadu ini, Pemprov Jabar bertekad untuk mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi yang tidak hanya memperluas jangkauan konektivitas, tetapi juga meningkatkan daya saing daerah dan membuka keran investasi baru di berbagai sektor. Harapannya, sistem transportasi yang efisien ini mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.