JAKARTA - Program Keluarga Berencana (KB) melalui kontrasepsi diakui memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat hingga menghapus kemiskinan ekstrem.
Pernyataan penting ini disampaikan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, yang menegaskan bahwa edukasi kesehatan reproduksi berkelanjutan adalah kunci keberhasilan program ini.
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga/BKKBN, Wahidin, mengemukakan hal tersebut dalam sebuah webinar yang diadakan secara hibrida pada Selasa (16/9/2025) di Jakarta.
Wahidin menjelaskan bahwa manfaat program KB terbagi dalam dua kategori utama: mikro dan makro. Pada tingkat mikro, kontrasepsi memberikan keleluasaan bagi setiap pasangan dan keluarga untuk merencanakan waktu kehamilan dan persalinan, yang secara langsung berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan keluarga.
"Terdapat dua manfaat dari program KB yaitu konteks makro dan mikro. Dalam konteks mikro, akan berguna bagi setiap pasangan dan keluarga untuk menentukan pilihan kapan dia akan hamil, melahirkan, dan ini secara langsung maupun tidak langsung tentu berhubungan dengan kesejahteraan keluarga," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga/BKKBN Wahidin.
Sementara itu, dalam konteks makro, Wahidin menyoroti kontribusi program KB terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), pengurangan prevalensi stunting, hingga upaya penekanan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia. Kemendukbangga/BKKBN terus berupaya menggalakkan partisipasi masyarakat dalam pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, dan pembinaan ketahanan keluarga demi mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Pakar Kesehatan Reproduksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dr. Herbert Situmorang, turut menggarisbawahi peran signifikan kontrasepsi dalam pembangunan nasional. Selain membantu pasangan merencanakan kehamilan dengan aman, kontrasepsi juga merupakan instrumen penting dalam memanfaatkan bonus demografi Indonesia.
"Jumlah penduduk itu harus diatur, supaya kemampuan negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang bagus itu bisa terjaga," ujarnya.
Perencanaan kehamilan yang matang menjadi fondasi bagi pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Ketika keluarga mampu merencanakan kelahiran anak dengan baik, kualitas hidup secara keseluruhan akan meningkat, sehingga anak-anak dapat tumbuh secara optimal karena didukung oleh kesiapan fisik, mental, dan ekonomi orang tua. Hal ini menjadikan kontrasepsi sebagai elemen krusial dalam membentuk masa depan bangsa yang lebih baik.