Kasus Bunuh Diri di Bandung Kembali Terjadi, DPRD Minta Warga Lebih Peduli



Ilustrasi


BANDUNG - Kota Bandung kembali diguncang kabar duka. Seorang wanita ditemukan tewas setelah terjatuh dari lantai 11 area parkir sebuah pusat perbelanjaan di Jalan Kepatihan, Senin (15/9/2025) sore. Dugaan bunuh diri pun mencuat, mengingat ini adalah kasus kedua yang terjadi di ruang publik sepanjang tahun 2025.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, Iman Lestariyono, menyebut fenomena ini sebagai keprihatinan bersama. “Bunuh diri itu manifestasi dari putusnya harapan. Bisa disebabkan sakit fisik, psikis, faktor genetik, ekonomi, atau depresi yang tidak bisa diceritakan,” ujarnya, Selasa (16/9) malam.

Masalah Lintas Disiplin, Butuh Penanganan Terpadu

Iman menekankan bahwa bunuh diri bukan sekadar isu kesehatan mental, melainkan persoalan kompleks yang menyentuh banyak aspek kehidupan. Karena itu, penanganannya harus melibatkan berbagai pihak—mulai dari Dinas Kesehatan, psikolog, psikiater, hingga lembaga perlindungan perempuan dan anak.

“Kalau masalahnya ekonomi, ya harus ada pemberdayaan. Intinya jangan biarkan masyarakat merasa sendirian. Keputusan bunuh diri itu pasti ada akumulasi persoalan,” tegasnya.

Peran Lingkungan Sangat Penting

Iman juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Menurutnya, RT, RW, dan keluarga harus peka jika ada warga yang menunjukkan tanda-tanda depresi atau perubahan perilaku.

“Tidak semua konsultasi itu berbayar. Bisa lewat BPJS atau UHC. Saya juga sebagai wakil rakyat siap merespons kalau ada kondisi seperti itu,” katanya.

Sumber : RRI


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال