Disaster Network Gerak Cepat Berikan Pendampingan Psikososial Pasca-Kerusuhan Jakarta

Tim Disaster Network


JAKARTA – Menyikapi ketegangan dan kerusuhan yang terjadi di Jakarta dan kota-kota lain pada akhir Agustus lalu, Disaster Network sebuah jejaring relawan kemanusiaan, dengan cepat membentuk tim relawan.  

Tim ini bertugas memberikan dukungan psikososial kepada sejumlah warga, termasuk dari etnis Tionghoa, yang mengalami tekanan psikologis akibat situasi yang tidak nyaman. Ketidaknyamanan psikologis ini tidak hanya dipicu oleh peristiwa terkini, tetapi juga oleh eskalasi isu kerusuhan bernuansa rasial yang telah berkembang sejak medio 28-30 Agustus 2025 terutama melalui media sosial. Viralnya isu-isu tersebut membangkitkan memori buruk dari peristiwa kerusuhan Mei 1998 pada sebagian masyarakat terutama etnis Tionghoa.

Tim relawan yang dibentuk secara spontan dan cepat ini dikoordinasi langsung oleh Listyo Yuwanto, Founder Disaster Network yang juga merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Di bawah koordinasinya, tim telah melaksanakan program pendampingan intensif selama lima hari, dari Minggu, 31 Agustus hingga Kamis, 4 September 2025.

“Kami menyadari bahwa dampak psikologis dari kerusuhan dan isu yang menyebar di media sosial sangatlah besar, terutama bagi mereka yang memiliki memori traumatis dari peristiwa serupa di masa lalu. Respon cepat kami difokuskan untuk memberikan rasa aman, tenang, dan dukungan emosional sebagai intervensi pertama. Kami juga berusaha menawarkan perspektif lain tentang Indonesia, menceritakan pengalaman damai dalam keberagaman, seperti Festival Cheng Ho di Semarang, untuk memberikan gambaran tentang kedamaian dan menenangkan pikiran ujar Listyo Yuwanto.

 Metode pendampingan awal memanfaatkan jejaring sosial komunitas, memungkinkan tim untuk secara proaktif menjangkau dan mendampingi individu-individu yang membutuhkan. Selanjutnya, cakupan pendampingan berkembang lebih luas secara organik. Beberapa area yang telah terjangkau oleh tim relawan antara lain apartemen di kawasan Setiabudi, Matraman, dan Salemba.

Kegiatan kemanusiaan ini juga didukung oleh tim Disaster Network dari Surabaya, Muhammad Sulthan Rasyid dan Ida Bagus Maheswara, yang aktif memberikan informasi dan koordinasi penting terkait kondisi real-time di Jakarta dan Surabaya, sehingga tim di Jakarta menjadi lebih fokus pada pendampingan.

Disaster Network mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga perdamaian dan tidak menyebarkan konten yang dapat memicu kecemasan dan permusuhan. Berperan menciptakan ruang aman dengan menjadi pendengar bagi mereka yang mengalami ketidaknyamanan psikologis. Mengutamakan solidaritas kemanusiaan di atas segala perbedaan.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال