![]() |
Ilustrasi siswa SMA |
HARIANJABAR.ID - Pemerintah Kota Bogor tengah serius mengupayakan penambahan jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri baru, dengan Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Rudy Mashudi bersama perwakilan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah 2 Jawa Barat telah meninjau beberapa lokasi potensial pada Jumat, 26 September 2025. Langkah strategis ini diambil guna menjawab tantangan ketimpangan daya tampung Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) serta meningkatkan akses pendidikan di Kota Hujan.
Kunjungan lapangan yang melibatkan BKAD Kota Bogor dan aparat kewilayahan ini merupakan tindak lanjut dari koordinasi sebelumnya dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Fokus utama survei adalah mengidentifikasi lahan yang ideal untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB).
- Kelurahan Kayu Manis, Tanah Sareal: Lokasi pertama yang ditinjau adalah lahan seluas 5.327 meter persegi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rudy Mashudi menyatakan, "Lokasi ini termasuk yang ideal untuk dibangun USB SMA/ SMK Negeri baik dari aspek luasan dan kondisi lahan yang cenderung datar. Hasil analisis Badan Informasi Geospasial(BIG) lokasi di Kelurahan Kayumanis ini memenuhi banyak kriteria untuk dibangun USB SMA/ SMK Negeri. InsyaAllah, pas untuk SMA Negeri 11 Kota Bogor." Penilaian positif juga datang dari Arso, perwakilan KCD Pendidikan 2 Jawa Barat, yang menambahkan, "Lokasi ini sangat strategis, dan nampaknya sangat pas untuk dibangun SMA Negeri. Kami akan laporkan kepimpinan."
- Kelurahan Tanah Baru, Bogor Utara: Lokasi berikutnya memiliki luas 6.330 meter persegi, berhadapan langsung dengan Puskesmas Pembantu Villa Duta. Namun, akses masuk ke area ini masih terbatas untuk kendaraan roda dua. Rudy Mashudi menjelaskan, "Tadi, teman-teman KCD memberikan catatan soal akses jadi lokasi ini dijadikan SMA/ SMK Negeri. Nanti, kita akan diskusikan secara khusus."
- Kelurahan Kertamaya, Bogor Selatan: Titik terakhir adalah lahan seluas kurang lebih 8.900 meter persegi yang berdekatan dengan GOR Bogor Selatan. Keberadaan fasilitas olahraga terpadu ini menjadi nilai tambah, yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh calon peserta didik.
Urgensi Penambahan dan Harapan di Tahun Anggaran 2026
Pembangunan USB untuk jenjang SMA dan SMK Negeri di Kota Bogor menjadi prioritas utama. Data menunjukkan ketimpangan yang signifikan: saat ini terdapat 10 SMA Negeri dan 4 SMK Negeri dengan total daya tampung 5.148 siswa, sementara jumlah lulusan SMP Negeri dan Swasta setiap tahunnya mencapai rata-rata 13.661 peserta didik.
“Jumlah ini jauh dari ideal jika dibandingkan dengan jumlah peserta didik yang duduk di kelas 3 SMP Negeri dan SMP Swasta yang rata-rata pertahunnya mencapai 13.661 peserta didik. Ketimpangan ini yang telah melahirkan masalah tahunan ketika proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tengah masih tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMA atau SMK Negeri,” papar Rudy.
Menyadari kondisi ini, Pemerintah Kota Bogor telah proaktif mengirimkan tiga surat kepada Gubernur Jawa Barat. Rudy mengungkapkan, “Alhamdulilah harapan warga Kota Bogor telah direspon dengan baik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam tahun anggaran 2026. Semoga kehadiran USB SMA/ SMK Negeri di Kota Bogor dapat berperan meningkatkan rata-rata lama sekolah di Kota Bogor yang sampai sekarang masih di angka 10,71 tahun.” Diharapkan, realisasi pembangunan sekolah baru ini dapat segera terwujud untuk pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Kota Bogor.
Sumber : RRI