JAKARTA - Infeksi Human papillomavirus (HPV) merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global, terutama di Indonesia, sebagai penyebab utama berbagai penyakit seperti kanker leher rahim yang mematikan.
Kabar baik datang dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang menyoroti kehadiran vaksin HPV terbaru. Vaksin inovatif ini menawarkan perlindungan yang lebih luas, mencakup hingga sembilan tipe virus HPV, menjanjikan benteng pertahanan yang lebih kokoh bagi kita semua.
Pentingnya Perlindungan Komprehensif: Vaksin HPV Terbaru Melindungi 9 Tipe Virus
Dalam sebuah temu media di Jakarta pada Rabu, 27 Agustus 2025, PAPDI dengan tegas menyampaikan pentingnya vaksinasi HPV yang diperbarui. Anggota Bidang Kerja Sama dan Humas PAPDI, dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI, menekankan bahwa seiring perkembangan bukti ilmiah dan varian HPV yang dominan di Indonesia, masyarakat perlu memastikan bahwa perlindungan yang dimiliki sudah mencakup tipe-tipe HPV paling berisiko.
Virus HPV sendiri adalah keluarga besar dengan sekitar 200 tipe yang beredar di seluruh dunia. Tipe-tipe ini dibagi menjadi dua kategori utama: risiko tinggi yang seringkali menjadi pemicu kanker, serta risiko rendah yang bertanggung jawab atas kutil anogenital. Pada tahun 2023, ada enam vaksin HPV yang tersedia secara global, dengan tiga di antaranya dapat diakses di Indonesia. Vaksin-vaksin ini telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah infeksi HPV, kanker leher rahim, dan anogenital, khususnya terhadap tipe 16 dan 18 yang merupakan penyebab sebagian besar kasus kanker.
Mengapa Tipe 52 dan 58 Penting dalam Konteks Indonesia?
Meskipun vaksin generasi sebelumnya sangat efektif, dr. Anshari menjelaskan bahwa ada tipe HPV risiko tinggi lain, yaitu tipe 52 dan 58, yang masih sangat dominan di Indonesia. Inilah mengapa vaksin HPV terbaru menjadi begitu krusial. Vaksin generasi baru ini mampu melindungi dari sembilan tipe virus, termasuk tipe 52 dan 58, yang sering ditemukan di populasi Indonesia. Perlindungan yang lebih komprehensif ini memungkinkan cakupan terhadap subtipe paling umum penyebab kanker leher rahim.
Masyarakat sangat dianjurkan untuk proaktif dalam menjaga kesehatan. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah berdiskusi dengan tenaga kesehatan terpercaya untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan menyeluruh terkait dengan opsi vaksinasi ini, termasuk kemungkinan revaksinasi HPV bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi generasi sebelumnya.
Jadwal Imunisasi HPV: Memastikan Perlindungan Sepanjang Usia
Rekomendasi mengenai jadwal vaksinasi HPV telah diperbarui untuk menjangkau berbagai kelompok usia. Untuk anak perempuan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksinasi HPV mulai usia 9 tahun, dengan jadwal khusus untuk usia 9-14 tahun. Ini adalah langkah pencegahan dini yang sangat vital.
Bukan hanya anak-anak, PAPDI juga telah mengeluarkan jadwal imunisasi untuk orang dewasa. Vaksinasi HPV dapat diberikan mulai usia 19 tahun, menunjukkan bahwa pencegahan tidak mengenal batas usia. Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin ini demi proteksi tubuh yang lebih maksimal.
"Bagi yang sudah divaksin dengan generasi sebelumnya, revaksinasi HPV dengan vaksin HPV generasi baru dapat dipertimbangkan. Bagi yang belum divaksinasi, bisa mempertimbangkan vaksinasi generasi baru agar mendapat perlindungan yang lebih luas," ujar Dr. dr. Sukamto Koesnoe.
Komitmen PAPDI dan Realitas Kanker Serviks di Indonesia
Ketua Umum PP PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH, menegaskan komitmen penuh PAPDI dalam mendukung eliminasi penyakit terkait HPV di Indonesia. Upaya sistematis ini meliputi peningkatan kesadaran di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai pencegahan penyakit akibat infeksi HPV, seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital. Salah satu langkah nyata adalah sosialisasi pembaruan kalender vaksinasi dewasa, khususnya pada jadwal vaksinasi HPV.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa HPV masih menjadi ancaman serius. Di Indonesia, kanker leher rahim menduduki peringkat kedua sebagai kanker terbanyak pada perempuan. Setiap tahunnya, tercatat sekitar 36 ribu kasus baru dan 21 ribu kematian akibat penyakit ini, dengan proyeksi peningkatan jumlah perempuan yang akan terdampak. Data ini menggarisbawahi urgensi imunisasi HPV sebagai salah satu strategi pencegahan yang paling efektif.
Mengikis Mitos: Fakta di Balik Vaksin HPV
Banyak mitos beredar seputar vaksin HPV yang dapat menimbulkan keraguan di masyarakat. PAPDI secara aktif meluruskan informasi yang salah, salah satunya adalah klaim bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan rahim menjadi kering atau memicu kemandulan. Para ahli medis telah berkali-kali menekankan bahwa vaksin HPV aman dan efektif, serta tidak memiliki efek samping yang membahayakan seperti yang digembor-gemborkan oleh mitos tersebut. Bahkan, vaksinasi HPV juga direkomendasikan untuk anak lelaki, bukan hanya perempuan, untuk menciptakan kekebalan komunitas yang lebih luas dan mempercepat eliminasi virus ini.
Secara keseluruhan, kehadiran vaksin HPV terbaru yang melindungi dari sembilan tipe virus merupakan kemajuan signifikan dalam upaya pencegahan penyakit terkait HPV, khususnya kanker serviks yang sangat mematikan. Dengan pembaruan rekomendasi jadwal imunisasi dan komitmen kuat dari PAPDI, diharapkan kesadaran dan cakupan vaksinasi di Indonesia dapat meningkat secara drastis. Jangan tunda, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan perlindungan maksimal bagi diri Anda dan keluarga.