Kecurangan UTBK SNBT 2025 Terorganisir, Puluhan Kasus Diproses Hukum



Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok mengungkapkan bahwa dugaan kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SNBT 2025 memiliki pola yang lebih terstruktur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski jumlah kasusnya belum bisa dibandingkan secara statistik, indikasi keterorganisasian terlihat jelas.

"Kami tidak bisa menyatakan apakah meningkat atau menurun, tetapi tahun ini pola kecurangan lebih terstruktur dan masif," ujar Eduart dalam konferensi pers pengumuman hasil SNBT 2025, Selasa (27/5/2025).

Sejak awal ujian berlangsung, panitia telah mendeteksi sejumlah anomali data yang kemudian ditindaklanjuti dengan investigasi internal. Hasilnya, ditemukan berbagai modus kecurangan, termasuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk merekayasa dokumen ujian.

Panitia mengklaim telah meningkatkan sistem pengawasan dan deteksi berbasis barcode serta kode unik tiap peserta guna mencegah praktik kecurangan. "Dengan standar operasional yang kami miliki, kami dapat mengantisipasi berbagai upaya kecurangan," kata Eduart.

Puluhan Kasus Ditindak, Sebagian Sudah Ditahan

SNPMB mengonfirmasi bahwa ratusan dugaan pelanggaran telah terdeteksi selama pelaksanaan UTBK 2025. Beberapa kasus telah diproses secara hukum, termasuk di Universitas Hasanuddin, Makassar, yang melibatkan sepuluh orang, dengan beberapa di antaranya sudah ditahan.

"Di Universitas Hasanuddin sendiri, kurang lebih ada sepuluh orang yang telah diproses, bahkan sudah ada yang ditahan," ungkap Eduart.

Saat ini, panitia masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah para pelaku merupakan bagian dari jaringan terorganisir atau bertindak secara individu. Evaluasi akan terus berlanjut meskipun pengumuman hasil seleksi telah dilakukan.

"Kami tetap melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap integritas pelaksanaan UTBK, bahkan bagi peserta yang telah dinyatakan lulus," tegasnya.

Kecurangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi bukan hal baru, namun perkembangan teknologi semakin mempersulit deteksi dan penanganannya. SNPMB berkomitmen untuk memperkuat langkah antisipasi demi menjaga integritas proses seleksi.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال