HARIANJABAR.ID - Perum Bulog Cabang Bandung secara resmi mengumumkan ketersediaan stok beras sebanyak 30 ribu ton, menjamin pasokan pangan bagi masyarakat Bandung Raya tetap aman dan terkendali hingga enam bulan mendatang. Kepastian ini disampaikan di tengah upaya pemerintah menstabilkan harga dan pasokan kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
Pimpinan Bulog Cabang Bandung, Ashville Nusa Panata, menegaskan bahwa volume stok beras yang fantastis tersebut merupakan akumulasi dari serapan gabah petani yang dilakukan sejak awal tahun. Hal ini memastikan ketahanan pangan yang kuat hingga akhir tahun, bahkan melebihi ekspektasi.
"Untuk di Bandung Raya kita relatif cukup, bahkan bisa dibilang sangat cukup. Untuk Bandung Raya sendiri, mungkin stoknya ada sekitar 30 ribu ton," ungkap Ashville kepada ANTARA di Bandung, Senin (10/11/2025) kemarin.
Kuantitas beras yang tersedia bukan hanya mencukupi, melainkan sangat berlimpah, menjauhkan kekhawatiran akan kelangkaan. Kesiapan Bulog dalam mengelola stok ini menjadi kunci stabilitas pasar dan harga di Bandung Raya.
Ashville menambahkan bahwa pihaknya terus mengoptimalkan jalur distribusi beras ke masyarakat melalui berbagai kanal. Kolaborasi erat dengan Pemerintah Kota Bandung dalam menggelar operasi pasar beras menjadi salah satu prioritas. Selain itu, penyaluran beras juga dilakukan secara masif ke ritel modern dan pasar tradisional.
"Kemarin ada bantuan sosial pangan, dan sekarang kita tetap masif menyalurkan beras ke ritel-ritel maupun ke pasar tradisional. Relatif sampai enam bulan ke depan, stok kita masih lebih dari cukup," jelasnya.
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga menjadi fokus utama Bulog dalam mendistribusikan beras. Permintaan beras SPHP yang tinggi menunjukkan efektivitas program ini dalam menjangkau masyarakat. Ashville memaparkan bahwa dalam seminggu, Bulog dapat menyalurkan sekitar 800 hingga 1.000 ton beras SPHP, yang seluruhnya termasuk dalam total stok 30 ribu ton.
Dengan kondisi stok yang sangat aman ini, Bulog Cabang Bandung mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi untuk melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. "Untuk masyarakat saat ini juga kami tidak menyarankan adanya panic buying ya. Tidak perlu adanya kekhawatiran karena memang stok sangat aman," pungkas Ashville.
Lebih lanjut, Bulog juga berkolaborasi dengan berbagai BUMN untuk menggelar operasi beras murah, memastikan harga jual tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.
