HARIANJABAR.ID - CEO Google, Sundar Pichai, baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan: YouTube Shorts kini menghasilkan pendapatan per jam tonton yang lebih tinggi dibanding video panjang di Amerika Serikat. Pengumuman ini terungkap dalam laporan pendapatan induk YouTube, Alphabet, untuk kuartal III-2025.
Penemuan ini menandai sebuah evolusi signifikan dalam strategi monetisasi platform berbagi video terbesar di dunia. Pichai secara lugas menyatakan, Di Amerika Serikat, Shorts kini menghasilkan pendapatan per jam tonton yang lebih besar dari in-stream tradisional di YouTube.
Pernyataan ini menggarisbawahi dampak besar format video pendek yang kini mendominasi konsumsi konten digital.
Peningkatan performa Shorts tidak terjadi begitu saja. Analis mengindikasikan bahwa kombinasi antara algoritma cerdas yang kian sempurna dan perubahan fundamental dalam perilaku konsumen menjadi pendorong utamanya. Masyarakat modern cenderung mencari hiburan dan informasi dalam durasi yang lebih singkat, menjadikan Shorts sebagai format ideal untuk konsumsi cepat yang berulang, sekaligus membuka peluang monetisasi yang lebih efisien.
Kinerja Moncer YouTube di Kuartal III-2025
Laporan pendapatan Alphabet untuk periode Juli-September 2025 juga menunjukkan performa keuangan YouTube yang fantastis secara keseluruhan. Platform ini mencatatkan total pendapatan yang mengejutkan, mencapai 100 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.668 triliun) hanya dalam satu kuartal. Angka fantastis ini didukung oleh dua pilar utama:
- Iklan YouTube: Menyumbang 10,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 171 triliun).
- Layanan Berlangganan: Termasuk YouTube Music, YouTube Premium, dan YouTube TV, yang berhasil meraup 12,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 215 triliun).
Meskipun rincian spesifik untuk YouTube Music tidak diungkap, Google mengonfirmasi bahwa total pelanggan layanan berlangganannya, termasuk YouTube Premium dan Google One, telah melampaui 300 juta. Kinerja yang solid ini semakin memperkuat posisi YouTube sebagai platform berbagi video nomor satu di Amerika Serikat, sekaligus memberikan pandangan baru tentang masa depan monetisasi konten digital yang semakin condong ke arah format video singkat.
