Peristiwa mengerikan ini bermula ketika langit di atas Ujungberung mendadak gelap dan awan berputar mulai terlihat jelas. Tak lama berselang, hembusan angin kencang berhembus kuat disertai suara gemuruh yang menggelegar, mengejutkan warga sekitar. Fenomena ini diperkirakan bergerak cepat ke arah barat dan berakhir di kawasan Yon Zipur, berlangsung singkat antara pukul 16.30 hingga 17.00 WIB.
Seorang warga bernama Rika, yang menyaksikan langsung kejadian itu, menceritakan pengalamannya. "Awalnya teman di SMPN 50 ngelihat awan muter gitu, ga lama kedengeran angin gede banget di sekitar rumah," ujarnya. Ia menambahkan, sesaat sebelum badai besar, dirinya sempat melihat langit menggelap dan merasakan hembusan angin, namun belum terlalu besar.
Dampak Kerusakan
Terjangan puting beliung ini meninggalkan jejak kerusakan yang cukup serius. Di sekitar Pasar Ujungberung, sejumlah roda pedagang dilaporkan terbalik dan berserakan, sementara beberapa baliho besar roboh tidak mampu menahan terjangan angin. Beberapa bagian atap bangunan juga mengalami kerusakan ringan, menambah kerugian material bagi para pemilik.
Tidak hanya area pasar, fasilitas publik vital seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ujungberung juga turut merasakan dampaknya. Beberapa peralatan dan bagian luar gedung dilaporkan mengalami kerusakan akibat terpaan angin kencang yang tiba-tiba. Warga dan pedagang pasar berhamburan mencari tempat aman, berusaha menyelamatkan barang dagangan serta kendaraan mereka dari amukan angin.
Hingga saat ini, laporan resmi belum mencatat adanya korban jiwa dalam insiden ini. Namun, kerugian material yang dialami pedagang dan warga sangatlah terasa, mulai dari gerobak yang rusak hingga fasilitas umum yang membutuhkan perbaikan. Otoritas setempat masih terus memantau situasi dan melakukan pendataan lebih lanjut terkait dampak menyeluruh dari bencana alam ini.
