Bupati Bandung Gencarkan Literasi Keuangan Hadapi Ancaman Judi Online






HARIANJABAR.ID -  
Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna, menyatakan kasus perjudian di wilayahnya memerlukan penanganan segera melalui strategi penguatan literasi digital dan finansial. Data terkini dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap bahwa sekitar 182.000 warga Kabupaten Bandung terindikasi terlibat dalam praktik ilegal ini.

 Kondisi saat ini membuat kita miris saat ini di Kabupaten Bandung karena berdasarkan data PPATK ada sekitar 182.000 orang yang terindikasi melakukan judi online,  ujar Dadang.

Menangapi situasi ini, Dadang menekankan penyelesaian masalah ini tidak bisa ditunda. Ia menggarisbawahi pentingnya pendidikan sebagai benteng pertahanan utama. Ini menjadi persoalan yang harus kita selesaikan melalui literasi digital dan literasi pengelolaan keuangan yang baik, katanya.

Upaya pencegahan terus digalakkan secara berjenjang di seluruh lapisan masyarakat. Berbagai elemen mulai dari ketua RT, ketua RW, kepala desa, hingga tokoh masyarakat dilibatkan secara aktif untuk menyebarkan informasi dan kesadaran. 

Hal ini juga kami sampaikan melalui para ketua RT, ketua RW, kepala desa, tokoh masyarakat, agar di Kabupaten Bandung tidak semakin marak, jelas Dadang, sembari juga menyampaikan usulan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir akses situs judi, mengingat keterbatasan kewenangan pemerintah daerah dalam penindakan langsung.

Selain langkah-langkah edukasi dan koordinasi dengan pusat, Pemerintah Kabupaten Bandung juga mengambil tindakan konkret di bidang ekonomi. Dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) penting baru-baru ini mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung. 

Raperda ini mencakup penyertaan modal kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja serta penyertaan modal non permanen untuk program pinjaman dana bergulir, yang diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi lokal dan memperluas jangkauan layanan finansial.

Dadang menyatakan bahwa inisiatif ini sangat penting dalam menawarkan pembiayaan alternatif yang aman dan terjangkau bagi masyarakat. Maka kehadiran bank milik daerah dinilai sangat penting untuk memberikan solusi pembiayaan yang aman dan terjangkau, sehingga mampu menekan persoalan sosial yang berkembang di masyarakat dengan tegasnya,kata Bupati. 

Dengan hadirnya solusi keuangan yang lebih baik, diharapkan permasalahan ekonomi di wilayah tersebut dapat terselesaikan, sekaligus menekan maraknya praktik judi online, pinjaman online ilegal, dan rentenir atau "bank keliling" yang meresahkan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال