Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menekankan bahwa keterampilan menulis rapi bukan sekadar soal keindahan visual. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai cerminan disiplin dan alat penting dalam membentuk karakter serta melatih konsentrasi anak sejak usia dini.
Kebiasaan menulis tangan juga dianggap membantu siswa memahami struktur bahasa dengan lebih baik, sekaligus menjaga kesehatan mata dari potensi dampak negatif paparan layar digital yang berlebihan. Ini adalah upaya menghidupkan kembali nilai-nilai ketelitian dan kesabaran yang sering terabaikan di era serba cepat.
Dukungan Penuh untuk Budaya Literasi dan Disiplin
Untuk merealisasikan visi ini, Menteri Keuangan Purbaya telah diinstruksikan untuk mengalokasikan anggaran guna penyediaan buku tulis gratis bagi seluruh siswa sekolah dasar. Inisiatif Presiden Subianto ini disambut antusias oleh berbagai kalangan, dipandang sebagai langkah positif dalam melestarikan tradisi pendidikan dasar Indonesia.
Dengan kembalinya fokus pada menulis halus, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya mampu menulis dengan jelas dan indah, tetapi juga penuh makna, sekaligus memperkuat pendidikan karakter dan budaya literasi sejak dini.