Longsor dan Banjir Landa Bondongan Bogor, 12 Rumah Terendam, BPBD Sigap Atasi Dampak


Longsoran tanah di kawasan Bondongan Bogor Selatan Kota Bogor yang mendapat penanganan dari BPBD setempat. (Foto : RRI/Sony)



HARIANJABAR.ID - Sebuah peristiwa tanah longsor yang disertai banjir melanda Kampung Sindang Resmi, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan pada Senin, 27 Oktober 2025, mengakibatkan 12 rumah warga terendam air setinggi satu meter setelah hujan deras dan kebocoran pipa PDAM memicu penutupan saluran drainase. Bencana ini menyebabkan dua rumah rusak berat serta sepuluh lainnya mengalami kerusakan sedang hingga ringan, menimpa total 18 kepala keluarga atau 65 jiwa, meskipun syukurnya tidak ada korban luka maupun jiwa.


Kejadian tragis ini bermula ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari. Curah hujan yang ekstrem, ditambah dengan adanya kebocoran pipa PDAM di sekitar lokasi, menjadi kombinasi fatal yang menyebabkan material tanah longsor runtuh dan menimbun saluran drainase utama. Akibatnya, aliran air tidak mampu tertampung, meluap dengan cepat ke permukiman warga, dan merendam rumah-rumah hingga ketinggian satu meter.

Dampak dari bencana ganda ini cukup signifikan. Selain kerusakan pada belasan rumah warga, material longsor juga menutup akses dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Warga terdampak kini menghadapi tantangan dalam pemulihan, dengan beberapa kehilangan tempat tinggal atau mengalami kerusakan parah pada properti mereka.

Respons Cepat dan Kebutuhan Mendesak Warga

Menanggapi situasi darurat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor segera bergerak cepat. Tim gabungan yang terdiri dari unsur kecamatan, kelurahan, TNI-Polri, Tagana, PLN, PDAM, relawan, serta masyarakat sekitar, langsung diterjunkan ke lokasi untuk penanganan awal.

“Petugas langsung kami kerahkan untuk melakukan assessment dan kerja bakti bersama warga dan unsur lainnya. Fokus utama kami memastikan keselamatan warga dan membuka akses drainase yang tertutup material longsor,” ujar Danru BPBD Kota Bogor, M. Fajar Solehudin, di lokasi kejadian. Ia menambahkan bahwa tim juga telah melakukan dokumentasi, pendataan korban terdampak, serta peninjauan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD untuk memahami skala permasalahan.

Meskipun tidak ada korban jiwa, BPBD mencatat beberapa kebutuhan mendesak bagi para korban. Kebutuhan tersebut meliputi pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk mencegah longsor susulan, hunian sementara (huntara) bagi mereka yang rumahnya rusak parah, serta kebutuhan dasar seperti hygiene kit, matras, selimut, dan bantuan logistik lainnya. “Langkah lanjutan akan kami koordinasikan dengan instansi terkait, agar kebutuhan warga terdampak dapat segera terpenuhi dan risiko longsor susulan bisa diminimalisir,” tegas Fajar.

Saat ini, kondisi di lokasi kejadian telah dinyatakan aman dan terkendali. Tim gabungan masih tetap bersiaga untuk terus memantau situasi dan melanjutkan proses pembersihan sisa material longsor guna memastikan keamanan dan kenyamanan warga.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال