Dalam pertemuan tersebut, Dadan melaporkan bahwa hingga kini, program MBG telah melayani 38.509.615 individu, didukung oleh 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang lebih dikenal sebagai dapur MBG yang tersebar di berbagai wilayah. Ini menunjukkan ekspansi program yang masif dan terstruktur untuk memastikan distribusi makanan bergizi merata.
Selain fokus pada kuantitas, BGN juga mencatat kemajuan signifikan dalam aspek kualitas dan kehigienisan makanan. Upaya ini direalisasikan melalui penyediaan test kit khusus dan pemasangan pemanas di setiap dapur MBG. Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga standar keamanan pangan dan memastikan makanan yang disajikan layak konsumsi.
"Pengawasan mutu dan keamanan pangan terus diperkuat untuk memastikan makanan yang diberikan kepada masyarakat memenuhi standar gizi dan kebersihan," ujarnya.
Ia menekankan bahwa komitmen terhadap mutu adalah prioritas utama, sejalan dengan tujuan program untuk meningkatkan kesehatan gizi masyarakat.
Seskab Teddy Indra Wijaya menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja BGN dan semua pihak yang terlibat dalam suksesnya pelaksanaan program strategis ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan agar manfaat program dapat dirasakan lebih luas dan berkelanjutan.
"Program MBG memberikan dampak nyata bagi masyarakat, tak hanya penerima manfaat tapi juga ekosistem yang terlibat di dalamnya seperti UMKM, koperasi, maupun BUMDes," terangnya.
Seskab menambahkan bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi di tingkat akar rumput. Pemerintah berkomitmen penuh untuk memastikan setiap komponen bangsa memperoleh manfaat dari program MBG.
Menatap masa depan, BGN menetapkan target ambisius untuk program ini, yakni menjangkau 82,9 juta orang penerima manfaat pada akhir tahun 2025.