HARIANJABAR.ID- Honor secara resmi memperkenalkan sebuah konsep revolusioner bernama Robot Phone dalam acara peluncuran di Beijing, Rabu (15/10), yang digadang akan menjadi lompatan besar berikutnya setelah era AI Phone. Inovasi ini menjanjikan sebuah perangkat yang bukan hanya cerdas, tetapi juga mampu bertindak secara mandiri sebagai pendamping emosional bagi penggunanya.
Seiring masifnya adopsi kecerdasan buatan, istilah "AI Phone" menjadi semakin umum. Namun, Honor meyakini bahwa evolusi tidak berhenti di situ. Perusahaan teknologi ini memperkenalkan visi baru di mana smartphone bertransformasi menjadi "Robot Phone", sebuah spesies gawai cerdas yang sepenuhnya baru.
Berbeda dari ponsel pada umumnya yang berfungsi sebagai alat, Robot Phone dirancang untuk menjadi "emotional companion" atau pendamping cerdas. Perangkat ini mengintegrasikan kecerdasan multi-modal berbasis AI, fungsi robotik canggih, dan kemampuan pencitraan terdepan untuk menciptakan interaksi yang lebih hidup antara manusia dan mesin. Tujuannya adalah menghadirkan perangkat yang dapat beradaptasi dan berevolusi secara mandiri, layaknya robot dalam genggaman.
Meskipun detail spesifikasinya masih dirahasiakan hingga ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona pada awal 2026, Honor memberikan sedikit gambaran melalui sebuah video singkat. Dalam video tersebut, tampak sebuah ponsel dengan kamera pop-up yang berfungsi layaknya mata. Kamera ini terlihat bereaksi terhadap lingkungan, seperti saat mendeteksi pemiliknya meninggalkan ruangan, ponsel tersebut secara otonom mematikan lampu.
Kekuatan di Balik Robot Phone: Mengenal Agentic AI
Kemampuan Robot Phone untuk bertindak mandiri bukanlah sekadar fitur otomatisasi biasa. Jika perangkat saat ini memerlukan aturan yang diatur pengguna untuk mematikan lampu, Robot Phone melakukannya berdasarkan kesadaran situasional. Di sinilah letak perbedaan utamanya: transisi dari AI Generatif ke Agentic AI.
Agentic AI merupakan sistem kecerdasan buatan yang mampu mengambil keputusan dan melakukan aksi secara otonom. Berbeda dari AI tradisional yang umumnya hanya merespons perintah atau menganalisis data, Agentic AI memiliki kemampuan untuk:
- Menetapkan tujuan secara mandiri.
- Membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
- Menjalankan tugas dengan intervensi manusia yang sangat minim.
Dengan kata lain, perangkat ini tidak lagi pasif menunggu perintah, melainkan proaktif dalam memahami dan membantu kebutuhan penggunanya. Konsep inilah yang menjadi fondasi bagi Robot Phone, menjadikannya lebih dari sekadar asisten digital, tetapi partner cerdas yang sesungguhnya.
TAGS: Robot Phone, Honor, Agentic AI, Kecerdasan Buatan, Inovasi Teknologi, Masa Depan Smartphone, AI Phone