![]() |
Ilustrasi kegiatan pembelajaran |
GARUT — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Asep Wawan, mengungkapkan sejumlah tantangan serius yang tengah dihadapi sektor pendidikan di wilayahnya. Dalam pemaparan yang disampaikan pada Rabu (10/9/2025), ia menyoroti rendahnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan, serta kualitas tenaga pendidik yang masih perlu ditingkatkan.
“IPM pendidikan saat ini berada di angka 69,9 poin dan menempati peringkat ke-26 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat,” ujar Asep Wawan dalam forum evaluasi pendidikan di Garut.
Ia menjelaskan bahwa rata-rata lama sekolah (RLS) di Garut hanya mencapai 7,85 tahun, jauh tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi yang berada di angka 8,87 tahun. Sementara itu, harapan lama sekolah (HLS) tercatat sebesar 12,17 tahun, juga di bawah rata-rata Jawa Barat yang mencapai 12,80 tahun.
“RLS kita menempatkan Garut di peringkat 21, sedangkan HLS berada di posisi 24. Ini menjadi indikator bahwa akses dan keberlanjutan pendidikan masih perlu diperkuat,” tambahnya.
Selain itu, Asep menyoroti rendahnya tingkat sertifikasi tenaga pendidik, terutama di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP). “Saat ini, 92 persen guru PAUD belum bersertifikat, begitu pula 38,15 persen di SD dan 45,6 persen di SMP. Ini tantangan besar yang harus kami jawab,” ungkapnya.
Untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut, Dinas Pendidikan Garut telah menetapkan sejumlah target strategis hingga tahun 2029. Di antaranya adalah peningkatan IPM pendidikan menjadi 73,68 poin, serta peningkatan RLS dan HLS secara bertahap. Target lainnya mencakup pencapaian Angka Partisipasi Sekolah (APS) sebesar 100 persen untuk SD dan 96,35 persen untuk SMP.
“Kami telah merumuskan enam program utama, 18 kegiatan, dan 96 sub-kegiatan yang mencakup pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi pendidik, serta program unggulan pendidikan. Kami berharap dengan kerja keras dan kolaborasi lintas sektor, mutu pendidikan di Garut dapat terus meningkat,” tutup Asep Wawan.
Sumber : RRI