![]() |
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi |
HARIANJABAR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendesak dilakukannya audit komprehensif terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya menyusul beberapa insiden keracunan makanan yang menimbulkan kekhawatiran. Langkah ini diambil untuk mengevaluasi secara mendalam seluruh aspek penyelenggaraan program, mulai dari kualitas bahan baku hingga sistem distribusi.
Dedi Mulyadi dijadwalkan akan mengundang perwakilan Kepala MBG wilayah Jabar pada Senin pekan depan untuk melakukan evaluasi bersama. Pembahasan utama akan mencakup kebersihan fasilitas memasak, mutu bahan pangan, dan efisiensi rantai distribusi makanan.
“Misalnya nanti saya meminta evaluasi dapurnya. Dapurnya higienis atau tidak. Atau bahasa akademiknya, audit,” ujar Dedi di Kota Bandung, Kamis (25/9/2025).
Selain faktor kebersihan, Dedi juga menyoroti kritisnya durasi proses pemasakan dan jarak pengiriman hidangan ke sekolah. Ia menganggap bahwa makanan yang disiapkan sejak dini hari dan baru dikonsumsi pada siang hari memiliki risiko tinggi terhadap penurunan kualitas.
“Kalau dimasaknya jam 12 malam, kemudian diantar ke siswanya jam 12 siang, waktunya terlalu lama,” katanya.
Optimalisasi Distribusi dan Komitmen Pelaksana
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dedi berharap agar lokasi dapur MBG dapat dibangun lebih dekat dengan lembaga pendidikan demi memperpendek waktu distribusi. Ia juga mengingatkan agar kapasitas dapur tidak dipaksakan untuk melayani porsi yang berlebihan.
“Masaknya tiap hari, tidak pernah berhenti dan jarak tempuh dari dapur ke sekolahnya agak jauh, pasti memiliki risiko. Ini yang harus kita lakukan bersama-sama,” ujarnya.
Mengenai potensi penghentian sementara program MBG di Jawa Barat, Dedi menyatakan keputusan akan diambil setelah melihat tingkat komitmen dari para pelaksana program.
“Setelah melihat komitmennya, nanti pemerintah provinsi akan mengambil keputusan,” katanya.
Dedi menegaskan bahwa insiden keracunan dapat menyebabkan trauma psikologis bagi anak-anak, yang pada gilirannya bisa membuat mereka enggan mengonsumsi makanan bergizi yang disediakan. Ia juga mengingatkan bahwa program MBG adalah inisiatif mulia dari pemerintah pusat, khususnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan nutrisi dan ketahanan pangan bagi generasi penerus bangsa.
“Program yang sangat baik oleh Pak Prabowo ini tujuannya untuk meningkatkan nutrisi, gizi, protein anak-anak Indonesia, anak-anak Jawa Barat menjadi kuat. Jangan sampai dalam teknis pengelolaannya, salah urus,” tandasnya.