![]() |
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan |
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung tengah memusatkan perhatian pada lonjakan timbulan sampah yang semakin meningkat di berbagai titik kota, dengan target penanganan hingga Juni 2025. Dalam upaya ini, edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah sementara dikurangi guna memaksimalkan aksi langsung di lapangan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menjelaskan bahwa program edukasi akan kembali diintensifkan setelah tahap penanganan darurat terselesaikan. "Fokus utama kami saat ini adalah menangani timbulan sampah baru. Edukasi terhadap masyarakat untuk sementara berkurang dan tidak seintensif sebelumnya," ujar Farhan saat ditemui di Bandung, Jumat (16/5/2025).
Dari total 1.597 RW di Kota Bandung, hanya 412 RW yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS), yaitu wilayah yang mampu mengelola minimal 30 persen dari sampah yang dihasilkan. Farhan mengungkapkan bahwa masih banyak wilayah yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah secara mandiri.
Kondisi ini diperparah dengan tumpukan sampah yang belum tertangani secara optimal di sejumlah lokasi seperti Gedebage, Caringin, Ciwastra, serta titik terbaru di Gunung Batu. Farhan menjelaskan bahwa akumulasi sampah di beberapa kawasan ini merupakan dampak dari persoalan yang belum terselesaikan sejak tahun lalu.
"Di Gedebage, penumpukan terjadi sejak Desember, sedangkan di Caringin bahkan sudah sejak Juli tahun lalu. Begitu pula dengan Ciwastra," terangnya.
Lebih lanjut, Kota Bandung setiap harinya menghasilkan sekitar 172 truk sampah, namun hanya 140 truk yang dapat dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sarimukti. Sisanya, sekitar 32 truk per hari, masih menjadi beban yang tengah dikelola dengan berbagai alternatif solusi.
Pemkot Bandung menargetkan Juni 2025 sebagai titik balik dalam program pengelolaan sampah. Setelah fase penanganan darurat selesai, edukasi kepada masyarakat akan kembali digencarkan dan perluasan KBS akan menjadi agenda prioritas pada semester kedua tahun ini.
"Mulai bulan Juni, edukasi akan kembali kami tingkatkan untuk memperluas Kawasan Bebas Sampah," pungkasnya.