BOGOR - Pondok Pesantren Modern Sahid Bogor mencatat sejarah baru dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui penulisan manuskrip Al-Quran di atas kertas sepanjang 1.702 meter. Penghargaan atas prestasi ini diberikan langsung oleh pihak MURI pada Rabu (27/5/2025) di Kabupaten Bogor.
Pencapaian luar biasa ini menjadi bagian dari perayaan milad ke-25 pesantren, sekaligus wujud syukur atas perjalanan panjang lembaga pendidikan Islam tersebut dalam membina generasi muda.
Proses Penulisan Manuskrip Al-Quran
Customer Relations Manager MURI, Lutfi Syah Pradana, menyebutkan bahwa panjang manuskrip telah diverifikasi pada 26 Mei 2025.
"Kami telah memverifikasi panjang kertas manuskrip ini. Hasil pengukuran menunjukkan panjangnya mencapai 1.702 meter atau sekitar 1,7 kilometer. Ini adalah pertama kalinya di Indonesia ada penulisan Al-Quran di kertas sepanjang ini dengan tulisan khot Hijazi awal," jelas Lutfi.
Proses penulisan manuskrip ini melibatkan sekitar 1.000 orang, yang terdiri dari santri, guru, staf, dan pengurus pesantren. Penulisan dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin, menggunakan tinta khusus untuk mushaf serta pena dari bambu guna mempertahankan keaslian dan nilai sejarah mushaf ini.
Inspirasi dari Museum Kaligrafi Islam di Uzbekistan
Pembina Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah, Sri Bimastuti Handayani Sukamdani, mengungkapkan bahwa ide pembuatan manuskrip ini muncul saat kunjungannya ke Uzbekistan tujuh tahun lalu.
"Di sana saya mendapatkan dorongan dari seorang penasihat pemerintah setempat untuk membuat karya Al-Quran yang bisa memecahkan rekor. Ide itu saya bawa pulang, dan akhirnya bisa kami wujudkan bersama keluarga besar pesantren," ujar Sri Bimastuti.
Pesantren Sahid Bogor berharap pencapaian ini bukan sekadar rekor, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pesantren lain serta lembaga pendidikan Islam di Indonesia untuk terus berkarya dan menjaga warisan budaya Islam.
"Kami bersyukur atas pencapaian ini. Semoga bisa menjadi amal jariyah dan dorongan semangat bagi generasi muda untuk mencintai Al-Quran," tutupnya.
Sumber : RRI