VinFast Siap Melaju Kencang Merebut Pasar Mobil Listrik Indonesia

Beberapa model mobil listrik VinFast (seperti VF3, VF5, VF6) melaju di jalanan perkotaan modern Indonesia, dengan latar belakang infrastruktur pengisian daya V-Green dan siluet pabrik perakitan.

HARIANJABAR.ID - Produsen otomotif listrik asal Vietnam, VinFast,  mengumumkan kesiapannya untuk meramaikan dan bersaing di pasar kendaraan listrik Indonesia, yang mereka sebut sebagai "rumah kedua." 

Pernyataan ambisius ini disampaikan langsung oleh CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto pada 6 November 2025 di Hanoi, Vietnam, menegaskan komitmen VinFast untuk menjadi pemain kunci di salah satu pasar otomotif terbesar Asia Tenggara.

Kariyanto Hardjosoemarto menjelaskan bahwa Indonesia bukan hanya sekadar pasar baru, melainkan medan penting yang strategis bagi VinFast. Dengan potensi penjualan mobil lebih dari satu juta unit per tahun dan target pemerintah untuk mencapai dua juta kendaraan listrik pada 2030, ditambah populasi lebih dari 280 juta jiwa serta kebijakan yang mendukung pengembangan EV, Indonesia menjadi pilihan ideal bagi ekspansi mereka.

Meski demikian, pasar Indonesia tidak luput dari tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur pengisian daya, biaya kepemilikan awal yang relatif tinggi, serta masih adanya keraguan konsumen terhadap teknologi kendaraan listrik. Namun, VinFast melihat hambatan ini sebagai kesempatan untuk membuktikan inovasi dan adaptasi strategis mereka.

Untuk mengatasi celah infrastruktur, VinFast menggandeng V-Green dalam membangun jaringan stasiun pengisian daya baterai yang luas di seluruh negeri, bahkan menawarkan layanan pengisian gratis hingga 1 Maret 2028 sebagai bentuk insentif awal. Perusahaan juga menyiapkan beragam pilihan model kendaraan, mulai dari yang kompak seperti VF 3 dan VF 5 hingga yang lebih besar seperti VF 6, VF e34, dan VF 7, demi memenuhi spektrum kebutuhan konsumen yang berbeda.

Inovasi Strategis VinFast 

Salah satu langkah revolusioner VinFast adalah memperkenalkan layanan berlangganan baterai, yang secara signifikan memangkas biaya awal kepemilikan mobil listrik. Dengan memisahkan harga baterai dari harga kendaraan, VinFast berhasil menurunkan investasi awal hingga Rp113 juta. Skema ini tidak hanya mencakup pemeliharaan dan perbaikan, tetapi juga menjamin penggantian baterai seumur hidup tanpa batas jarak tempuh jika kapasitasnya turun di bawah 70 persen.

Komitmen VinFast terhadap konsumen juga tercermin dalam garansi yang melebihi standar industri. Jika sebagian besar pesaing menawarkan garansi 3-5 tahun, VinFast berani memberikan garansi kendaraan selama 7-10 tahun dan garansi baterai 8-10 tahun tanpa batas jarak tempuh. Selain itu, program jaminan pembelian kembali kendaraan memberikan kepastian nilai jual kembali, menjamin hingga 90 persen dari harga awal setelah 6 bulan, 86 persen setelah setahun, dan 70 persen setelah tiga tahun.

Seperti yang ditegaskan oleh Kariyanto Hardjosoemarto, Ini bukan sekadar kebijakan harga, ini cara kami menghapus rasa takut, rasa takut akan biaya dan hal-hal yang belum diketahui, serta mengajak masyarakat memasuki era mobilitas masa depan. 

Untuk memperkuat fondasinya di Indonesia, VinFast sedang membangun fasilitas perakitan kendaraan listrik di Subang, Jawa Barat, yang diharapkan mulai beroperasi Maret 2026. Pabrik ini tidak hanya akan menyerap tenaga kerja lokal dan menggunakan komponen dalam negeri, tetapi juga menjadi pusat pelatihan bagi insinyur Indonesia. VinFast berambisi membangun ekosistem EV yang komprehensif, meliputi jaringan dealer, logistik, layanan purnajual, hingga solusi pembiayaan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال