KPK Intensifkan Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Whoosh






HARIANJABAR.ID -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  tengah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) di lingkungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), di mana sejumlah pihak terkait telah dimintai keterangan untuk mengungkap potensi penggelembungan anggaran yang sebelumnya diungkap ke publik. 

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa lembaganya telah mengundang dan meminta keterangan dari individu yang diduga memiliki informasi vital terkait konstruksi perkara. "Tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini," ungkap Budi pada Minggu (2/11/2025), menjelaskan bahwa tujuan permintaan keterangan ini adalah untuk memperoleh informasi dan konfirmasi yang solid guna membantu mengungkap kasus tersebut.

KPK mengapresiasi tingkat kooperatif dari pihak-pihak yang diundang. "Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif. Ya, artinya ini juga menjadi langkah positif dalam penyelidikan perkara ini," tambahnya. 

Meskipun demikian, Budi menyatakan bahwa materi detail yang didalami masih dirahasiakan karena masih dalam tahap penyelidikan. "Saat ini kami belum bisa menyampaikan detailnya secara lengkapnya seperti apa karena ini memang masih pada tahap penyelidikan. Namun, kami pastikan ya teman-teman bahwa penyelidikan perkara KCIC ini masih terus berprogres," jelas Budi, menekankan komitmen KPK untuk menuntaskan kasus ini.

Dugaan Mark Up Anggaran yang Mencuat dari Mahfud MD

Isu dugaan korupsi ini pertama kali mencuat ke publik melalui pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Melalui kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, Mahfud menyoroti adanya dugaan penggelembungan anggaran atau mark up fantastis pada proyek Whoosh. Mahfud membandingkan biaya per kilometer: "Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat."

Ia pun mempertanyakan, "Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini." 

Setelah pernyataan tersebut, terjadi dialog publik antara Mahfud MD dan KPK, di mana Mahfud MD menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan. KPK kemudian mengonfirmasi pada 27 Oktober 2025, bahwa kasus dugaan korupsi terkait Whoosh telah resmi naik ke tahap penyelidikan sejak awal tahun 2025, menandakan komitmen serius KPK dalam menindaklanjuti isu ini.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال