BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, khususnya dalam mengantisipasi anomali cuaca yang tengah terjadi. Fenomena yang dimaksud adalah musim kemarau yang basah (dry wet season), yaitu kondisi dimana musim kemarau masih diiringi dengan intensitas hujan di sejumlah kawasan.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam kegiatan apel pagi pegawai yang dipimpin di Plaza Balai Kota Bandung pada hari Senin (4/8/2025).
"Sekarang kita sudah memasuki pertengahan bahkan mendekati puncak musim kemarau, tapi tetap ada hujan. Ini yang disebut sebagai kemarau basah. Kita harus siap menghadapi kondisi ini," tegas Farhan.
Fokus pada Pengelolaan Sampah dan Drainase
Kepala daerah ini menekankan urgensi pemeliharaan kebersihan lingkungan, terutama dalam penanganan timbunan sampah yang berpotensi memblokir sistem drainase dan memicu terjadinya genangan air lokal, meskipun sedang dalam periode musim kemarau.
Farhan memberikan instruksi khusus kepada instansi terkait untuk melakukan koordinasi lintas sektor. "Saya minta Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pastikan tidak ada saluran air yang tersumbat sampah. Penanganan di lapangan harus cepat dan terpadu," pintanya.
Evaluasi Pengelolaan Sampah Kota
Wali Kota Bandung secara transparan mengakui bahwa sistem pengelolaan sampah di wilayahnya masih memerlukan penyempurnaan. Namun, dia menegaskan bahwa berbagai inisiatif yang telah dijalankan mulai memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan.
"Memang pengolahan sampah kita belum sempurna, tapi saya melihat kita sudah berada di jalur yang benar. Contohnya, pemanfaatan insinerator dan pembangunan tempat pengelolaan sampah organik di Pasar Anyar dan Gedebage mulai menunjukkan hasil," ungkapnya.
Farhan menyoroti bahwa implementasi teknologi insinerator dan pengembangan fasilitas pengolahan sampah organik di dua lokasi strategis tersebut merupakan bukti nyata komitmen pemerintah kota dalam menangani permasalahan persampahan secara komprehensif.
Pendekatan Bertahap dalam Penyelesaian Masalah Lingkungan
Dalam kesempatan yang sama, walikota menyampaikan filosofi penanganan isu lingkungan yang realistis dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa tidak ada formula ajaib dalam menyelesaikan tantangan lingkungan hidup.
"Tidak ada keajaiban. Semua pekerjaan publik butuh waktu dan proses yang bertanggung jawab," tegasnya.
Pernyataan ini mencerminkan pendekatan pemerintah kota yang mengutamakan perencanaan matang dan pelaksanaan bertahap dalam setiap program lingkungan, dengan tetap mempertahankan standar tata kelola yang baik.
Himbauan Wali Kota Bandung ini menjadi pengingat penting bagi warga untuk tidak lengah terhadap kondisi cuaca anomali yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Koordinasi antara pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat meminimalkan risiko yang mungkin timbul dari fenomena kemarau basah ini.
Sumber : RRI