PB PDGI : Indonesia Masih Kekurangan Dokter Gigi di Puskesmas




JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), drg. Usman Sumantri, menyoroti masih banyaknya puskesmas di Indonesia yang belum memiliki dokter gigi. Dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu (15/6/2025), Usman menyebut bahwa sekitar 26,8 persen puskesmas belum terisi tenaga dokter gigi. 

"Kami siap bantu isi puskesmas yang belum memiliki dokter gigi," ujarnya, menanggapi temuan tingginya angka masalah kesehatan gigi pada masyarakat dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG). 

Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sekitar 56,9 persen penduduk usia di atas tiga tahun mengalami gangguan gigi dan mulut. Dari angka itu, 88 persen menderita karies, namun hanya 6,2 persen menyikat gigi dengan benar. "Artinya hanya satu dari 16 orang yang menyikat gigi secara benar," tegas Usman.

Dorongan Penguatan Layanan Primer dan Edukasi Sekolah

Menanggapi kondisi tersebut, PB PDGI mendorong penguatan layanan kesehatan gigi di tingkat primer. Selain usulan penempatan dokter gigi di puskesmas, Usman juga menyarankan penyediaan peralatan dasar seperti rontgen gigi dan alat scaling, serta pengembangan program edukasi dan pencegahan sejak tingkat sekolah.

Gigi Jadi Keluhan Kesehatan Tertinggi dalam Program CKG

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa kesehatan gigi menjadi keluhan terbanyak dalam program CKG yang digelar sejak 10 Februari 2025. "Mayoritas persoalan kesehatan warga adalah pertama gigi," ujar Menkes. Ia menggarisbawahi pentingnya peran gigi dalam menjaga asupan gizi anak-anak dan memastikan kualitas hidup yang nyaman bagi lansia. Selain masalah gigi, Menkes juga mencatat tingginya prevalensi hipertensi, diabetes, dan obesitas dalam program tersebut.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال